FROZEN (Chapter 5)

Author: himeponchan3789
Rate: T
Genre: Drama, romance, little humor

  • Gaara
  • Matsuri
  • Naruto dan kawan-kawan

~**~
“Jadi bagaimana keadaan Sakura, Tsunade-Baachan?” Tanya Naruto panik diikuti Sasuke dengan ucapan lebih cool dibanding dia mirip monyet liar “Sakura ia sudah baik-baik saja, hanya saja satu masalahnya, racunnya memang sudah dikeluarkan dan keadaan Sakura memang sudah lebih membaik tapi masalahnya, sebelumnya racun itu sudah menyerang sel bagian matanya jadi dia akan buta untuk sementara” ucap Tsunade membuat wajah Sasuke agak gelap “kira-kira sekitar seminggu” ucap Tsunade “tenanglah Sasuke tidak akan terjadi masalah yang begitu serius yang perlu kau dan Naruto adalah menyemangatinya dan menjaganya” ucap Tsunade dan kedua anak yang bagai kakak adik itu hanya mengangguk pelan

~**~
Matsuri terbangun menatap dinding kamarnya yang berwarna biru langit gadis itu sekarang teringat hal yang tadi ia lalui dan itu membuatnya sakit kepala dan sekarang ia hanya terdiam, kemudian Matsuri mencoba duduk perlahan diranjangnya dan kemudian terlihat sosoknya sendiri di pantulan cermin dengan pakaian rumahnya melihat itu Matsuri yang sudah hampir sepenuhnya mengingat masa kelamnya pada kehidupannya dulu dengan kutukan yang tidak akan pernah terhapus untuk dirinya “kenapa semuanya jadi serumit ini…?” gumam Matsuri pelan

Matsuri berjalan keluar dari pintu kamarnya dan mendengar suara yang agak ramai sedang membicarakan sesuatu yang mungkin sangat penting dengan beberapa suara dari mereka agak khawatir dan panik membuat Matsuri penasaran , dan Gadis itu berjalan kearah itu tidak sengaja Matsuri melintasi ruangan dimana Sakura terbaring lemas melihat itu Matsuri melebarkan matanya shock mendekati Sakura yang sekarang keadaannya cukup memprihatinkan ‘jadi semua yang terjadi itu….’

“Matsuri…” mendengar namanya dipanggil gadis itu berbalik menatap seorang yang memanggilnya dan itu adalah “Kakashi-senseii?” gumam Matsuri pelan “lebih baik biarkan Sakura beristirahat untuk sekarang dan kamu juga sebaiknya istirahat kembali kekamarmu” ucap Kakashi, Matsuri menatap kearah lain dengan ragu “dimana Tsunade-baachan?” tanya Matsuri pelan “eeehh dia sedang membahas sesuatu dan lebih baik tidak mengganggunya untuk sekarang” ucap Kakashi pelan

Matsuri berjalan keluar ruangan itu dengan pikiran yang tidak terjawab dan tidak masuk logika (bagi Matsuri) masih tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya kini “jangan terlalu dipikirkan Matsuri” ucap Kakashi seakan membaca pikiran Matsuri membuat gadis itu terkaget pelan perlahan bayangan gelap mendekatinya dan jelas itu bayangan Kakashi dia memegang bahu Matsuri “untuk sekarang lebih baik tidak tau…”

Entah kenapa seketika Matsuri mengingat akan cerita pada buku usang berjudulkan FROZEN yang diceritakan jelas oleh Kakashi “Kakashi…ini perasaanku yang berkata meski aku agak ragu…” ucap Matsuri sambil berbarik kearah Kakashi “apakah semua ini ada hubungannya dengan buku–”

“Matsuri…” tiba-tiba Tsunade muncul dari belakang mengagetkan Kakashi dan Matsuri yang sedang berbicara agak serius Matsuri berbalik kearah neneknya itu “kenapa kau ada disini?” pertanyaan sama ditanyakan kembali “aku haus aku mau ambil minum Baa-chan …” ucap Matsuri pelan dan berjalan keluar dari ruangan itu dengan wajah kusut.

~**~

berjalan kearah dapur dan meminum sekali teguk air yang barusan ia isi dengan air putih, tiba-tiba dari arah belakang seseorang memeluknya “Kyast~” dengan cepat suara yang akan jadi 10 oktaf itu ditunda dengan suara baritone Gaara “diamlah”

Dan dengan itu Matsuri terdiam didalam pelukan Gaara setelah beberapa menit Matsuri mulai mencoba melepas pelukan Gaaara dan tanpa sengaja berbalik dan menatap wajah Gaara yang sekarang menampakkan ekspresi khawatir dan datar membuat Matsuri membelalakan matanya dengan mulutnya yang terbuka sedikit “Gaara?” dan kata-kata itu dimakan oleh Gaara dengan mengecup pelan bibir gadis itu yang membuat gadis itu mendapat visual aneh dari masa lalunya

FLASHBACK

Laki-laki berambut merah a.k.a Gaara mendekati gadis yang sudah benar-benar kacau dengan sarung tangan ditangannya dan terduduk disebuah kamar kecil yang dikunci rapat hal tersebut dilakukan oleh orang-orang sekitar Gaara menerobos masuk dan pelan berjalan kearah gadis itu

“pergilah…….aku tidak mau menyakiti orang lagi, aku kotor” ucap Matsuri pelan

“kau tidak kotor, kau hanya kurang beruntung…ikut aku” ucap Gaara

dan dengan itu Gaara yang mengajak Matsuri dengannya menjelajah keseluruh tempat meski Matsuri tetap memakai sarung tangannya kemanapun ia pergi, sampai ketika ia terpisah dengan Gaara dan salah satu orang yang terluka akibat terkena silatan es yang Matsuri tidak sengaja bekukan membuatnya sekarang dikekang disebuah rumah terpencil didesa itu

“Matsuri…”

“Gaara-sama?”

“ayo, kita harus pergi dari sini”

mereka berdua berjalan melewati desa tersebut dan beristirahat disebuah penginapan yang tidak menyadari itu Matsuri

Saat itu Matsuri hanya diam terduduk dikamar membuat Gaara memegang pundak gadis itu “ada apa?” ucap Gaara

“apa gunanya anda membawaku kemanapun dan merepotkan dirimu sendiri untuk mengurusi aku?” tanya Matsuri pada Gaara “aku adalah apimu aku tidak terluka atau terepotkan karenamu…”

“tapi aku sudah terkutuk, setiap orang didekatku selalu direpotkan” ucap Matsuri lebih terdengar seperti bisikan

“tidak, aku tidak terluka, dan jangan membuatku terus mengulangi ini… kau tidak kotor Matsuri kau juga tidak terkutuk kau hanya tidak beruntung” ucap Gaara

“aku tapi-” belum gadis bersurai coklat muda yang panjang lebih dari bahu sedikit itu selesai bicara bibir gadis itu sudah dimakan oleh Gaara layaknya orang kelaparan “dan meski begitu aku tidak akan pernah melepasmu kau adalah milikku seorang” ucap Gaara

dan bibir pucat Gaara menelusuri rahang dan leher Matsuri membuat gadis itu mendesah kecil

“kau janji? kau akan setia padaku apapun yang terjadi?” ucap Gaara

“ya” ucap Matsuri dengan wajah sayu

END FLASHBACK

“Ga-ara-ssaam-aa?” ucap Matsuri yang membuat Gaara tersenyum sedikit

“Matsuri” panggil Tsunade yang membuat Matsuri terbelalak kaget “Baa-chan… akuu ingin tahu banyak hal”

“sudah kuduga..” ucap Kakashii diekori dengan Naruto, & Sasuke dan disebelahnya lagi ada Yukata

~**~

“Matsuri aku rasa engkau memang harus membaca keseluruhan bagian cerita ini…….” dan Tsunade memberikan beberapa lembar terakhir dari buku FROZEN itu… Matsuri terdiam melihatnya yang ia baca hal mengerikan tentang dirinya sekarang “sekarang aku tau aku gadis itu, gadis yang membuat kastil mengerikan ditengah-tengah hutan yang gelap membuat hutan tersebut terkutuk dan membekukan banyak orang dan itu adalah aku…dan laki-laki ular itu ia memaksaku keluar dan maksud untuk menghancurkan dunia dengan memanfaatkan kekuatanku, dan Gaara-sama menyelamatkanku tapi sebelum laki-laki ular itu disegel dia membuat kutukan yang dikabulkan dengan roh neraka setiap aku terlahir kutukan itu akan terus hadir dan tidak pernah hilang….” perkataan Matsuri hanya diiyakan mereka semua, “jika aku ini kutukannya, itu artinya cara menghentikannya adalah membunuhku..” ucap Matsuri dan gadis itu berdiri dan mengangkat wajahnya “kenapa kalian malah mempertahankanku?”

Dengan itu mereka semua menatap Matsuri “ketahuilah aku menyayangimu Matsuri semua menyayangimu, disini kami untuk melindungimu dan juga kami memerlukanmu untuk menghapus kutukan ini… dan cara lain itu adalah tetap menyegel Orochimaru atau memusnahkannya dan mungkin bisa baik-baik saja, meski hal itu mustahil….aku dan semuanya akan mencoba hal itu dibanding membunuhmu” ucap Tsunade yang membuat Matsuri terdiam “sebaiknya kau istirahat dikamarmu Matsuri..” ucap Kakashi

“Biar aku menemanimu, Matsuri-dono” ucap Yukata
“Biar aku saja…” ucap Gaara dan menggenggam tangan Matsuri, Yukata yang baru akan protes di hentikan oleh Kakashi

Bisa kita katakan Yukata ini seorang lesbian ia sudah menyimpan perasaannya berabad-abad kepada Matsuri dan karena ia tak ingin dijauhi gadis bersurai coklat itu ia menyimpannya, ia tau bahwa takdir Matsuri pasti Gaara dan Yukata tetap hanya bisa diam melihat apapun yang terjadi

Dan setelah Gaara dan Matsuri keluar ruangan, Yukata dengan wajah suram keluar ruangan dan Kakashi yang melihat itu berjalan keluar mengikuti gadis itu … Kakashi tau apa yang Yukata rasakan jelas berabad-abad seluruh dari mereka hidup kembali dengan kutukan yang sama dan Kakashi tau rasanya mencintai seseorang dan tak dicintai kembali

Yukata berjalan kearah ruangan taekwondo dengan diikuti Kakashi
“apa maumu?” Ucap Yukata suram

“Biarkan aku menjadi lawan kemarahanmu … aku hanya tidak mau ruangan ini bolong-bolong dibuatmu” ucap Kakashi dan Yukata hanya diam dan meneruskan langkahnya masuk keruangan

~**~
Matsuri diam menatapi lantai ruangan kamarnya dengan mood yang pasti sudah 200% kacau lebih dari biasanya

“Aku memang merepotkan… bahkan sampai berabad-abad aku hanya bisa merepotkan semuanya” ucap Matsuri pelan
“Iya…. memang kau merepotkan” ucap Gaara “tapi untuk itulah aku dan semuanya hidup, meski kami capek melawan kutukan ini… tapi tidak ada gunanya disesali … tidak ada artinya kau tangisi yang harus dilakukan adalah jalani, kau sama saja dengan bola kaca yang harus dipegangi dan kalau kau lepas kau akan pecah dan menyakiti orang” ucap Gaara dan Matsuri hanya diam kembali menatapnya

Gaara memegang kedua pundaknya “Matsuri, merapuhkanmu bukan cara yang baik… kalau aku atau kami membunuhmu sama saja membunuh bagian dari tubuh kami sendiri dan bagaimana aku bisa hidup tanpa melihatmu tersenyum” ucapan itu membuat Matsuri hanya terdiam dan menunduk

Gaara mengangkat dagu gadis itu dan menatap matanya dalam melihat air mata itu … Gaara mencium kelopak gadis itu dan menghapusnya “tidak ada gunanya kau menangis kau harus kuat Matsuri itulah dirimu …” ucapnya dan memegang pundak Matsuri dan memeluknya

~**~

SRAAAKKK!!! terlihat angin begitu kencang membentuk cakar tajam Hyena, Kakashi menatap Yukata yang sedariitadi tidak menghiraukannya dan Kakashi segeran memegang tangan Yukata dan shinai kendo yang dipegang Yukatapun terjatuh, dengan itu Yukata menatap Kakashi dengan mata yang sudah berair Kakashi yang melihat itu langsung memeluknya sampai gadis itu tenang…

Sekarang Yukata duduk memeluk kakinya menatap lurus,

“Yukata… hmmm” ucap Kakashi sambil memberi sebotol air minum yang disambut dengan tangan kecil Yukata dan Kakashi mengambil posisi duduk disebelah Yukata… “melihatmu menangisi gadis itu … entah kenapa membuatku bingung, kenapa kau tidakk mengatakan perasaanmu padanya langsung saja?” ucap Kakashi

“BODOH! APA KAU PIKIR DIA AKAN MENERIMA ITU?! dan juga kalaupun ia menerima semua hal itu percuma Gaara pasti akan mengambilnya dariku” ucap Yukata menatap pada Kakashi

“kalau begitu kenapa kau tidak menyerah saja dengan perasaanmu itu…kenapa kau tidak mencintai orang yang memang mencintaimu saja?” tanya Kakashi

“aku tidak tau apa aku bisa…”

“lagipula, kenapa kau tak menatap pada orang yang benar-benar mencintaimu…” ucap Kakashi dan Yukata menatap laki-laki berambut silver disebelahnya dengaan mata agak melebar

“Alright! kau terlihat lebih baik sekarang…aku lapar … kau mau ikut aku pergi makan mi bakso ikan?” Tanya Kakashi kemudian berdiri dan menatap Yukata .. gadis itu ikut berdiri dan mengikuti Kakashi … Kakashi menatap gadis itu dan meraih tangan mungil gadis itu dan berjalan bersama

~**~

Seminggu lewat dan sekarang salju mulai turun, setelah hari yang benar-benar membingungkan bagi Matsuri gadis ini sekarang berjalan dikoridor sekolah….semuanya makin memperjelas siapa dirinya…hubungannya dengan Gaara dan lainnya yang sudah diperjelasnya membuatnya agak lega tapi dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya…gadis itu menatap salju yang turun dari kaca jendela koridor

Gadis itu sekarang duduk ruang musik disana tak ada siapa-siapa kelihatannya dan tiba-tiba gitar berbunyi gadis itu melihat seorang gadis dengan rambut coklat menyetam gitarnya dan kaget melihat Matsuri “Ohh kau mengaggetkanku…” ucap gadis itu dan Matsuri hanya tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya “ayo duduk…” Matsuri berjalan duduk disebuah kursi kecil tepat disebelah gadis itu …

“Sari Mizukawa” ucap gadis itu… “Matsuri dari kelas A kan? Wow kau pasti pintar sekali ya bisa masuk kelas itu” ucap Sari lagi

“tidak juga sihh sebenarnya aku tidak ada pintar-pintarnya sama sekali” ucap Matsuri

“heeeeh….masa..” ucap Sari dan hanya diangguki oleh Matsuri

“kenapa kau disini latihan sendiri?” tanya Matsuri mengingat kalau klub musik itu terdiri dari beberapa orang …”ahh karena aku murid baru, aku salah jadwal harusnya ekstrakurikuler jam setengah 1 tapi aku malah datang jam 3 hehe… jadi kenapa kau masih disini?” tanya Sari bingung “aah…tadi aku dapat pelajaran tambahan karena aku telat belajar kimia aku baru masuk kelas A seminggu yang lalu jadi banyak keterlambatan yang harus dikejar, kupikir tadi akan pulang saat melihat ruang musik kupikir aku ingin masuk dan menikmati langit dari jendela ini… tapi ternyata ada kau … aku bingung jadinya” ucap Matsuri ..

“Matsuri” suara itu membuat Matsuri menoleh pada orang yang memanggilnya

“ohh Gaara-sama..” Matsuri berdiri “Jaa mata ashita na..Mizukawa-san” ucap Matsuri

dan berjalan kearah Gaara…Gaara menatap Sari dengan tatapan membunuh dan Sari menampakan senyum setan pada Gaara ‘jangan berani-berani macam-macam’ itu ucapan Gaara

~**~

“Matsuri..”

“un?”

“apa yang gadis itu katakan padamu?” tanya Gaara dan Matsuri hanya megedipkan matanya “kami hanya saling memperkenalkan diri” ucap Matsuri ‘untung saja..’ pikir Gaara

“Matsuri-chan~” terlihat Yukata berjalan kearah 2 orang couple yang duduk di ruangan seperti gambar ini

Japanese style house 2

“Ahhh Yukata…” sahut Matsuri dengan senyuman dapat dilihat Gaara menatap Yukata bingung karena sedaritadi ditatapi Yukata dengan senyum palsu tiba-tiba “Gaara~” panggil Kakashi mengisyaratkannya harus segera kesana dan Gaara mengikutinya

“ada apa Kakashi?” tanya Gaara bingung “ada yang harus dibicarakan” dan hanya diiyakan Gaara

~**~
Kurenai sekarang berpose duduk di sebuah ruang tunggu yang begitu megah … “nona Kurenai?” Panggil seorang gadis dengan rambut hitam dikonde “silahkan masuk” ucapnya

Ckleeekkk…
Kurenai menempatkan dirinya duduk disebuah kursi tepat didepan meja Asuma yang penuh dengan tumpukkan dokumen

“Ada apa nona Kurenai yang terhormat datang kemari sendiri?” Ucap Asuma dengan cengiran kudanya

“Aku kau melihat-lihat benda ini….” ucap Kurenai ‘dan semoga kau mengingat semuanya’ pikir Kurenai

~To Be Continue~

Leave a comment