FROZEN (Chapter 8)

Rate: T
Genre: Drama, romance, little humor

Cast:
●Gaara
●Matsuri
●Naruto dan kawan-kawan

~**~

MATSURI POV

“Matsuri-chan~” seru Ino kearahku diikuti Sakura

“Minggu ini datang ke ulang tahunku ya…tenang saja si Gaara juga kuajak ” ucap Ino lagi.

Heh?! Apa? Hari minggu kan aku ada kencan dengan Gaara…

“Hmm Matsuri….” Ino menatapku penuh harap. Jiah bagaimana nih ~

“Nah Gaara-kun” seru Ino ketika melihat Gaara berjalan ketempat duduknya

“Ada apa Ino?” Tanya Gaara

“Minggu ke ultahku ya .. ” ajak Ino. Kemudian wajahnya berekspresi berpikir lalu ia menatapku

“Baiklah kalau begitu….” ucapnya

“Bagus !! Di rumah makan Aihara jam 7 yaa…” ucapnya lalu berjalan kekerumunan orang lain.

Aku menatap Gaara..

“Kita kencan senin saja… kan libur juga” ucap Gaara, kemudian aku mengangguk

~AUTHOR POV~

Hari minggu ultah Ino

“Matsuri-chan, mau kemana?” Tanya Yukata melihat Matsuri berpakaian rapi

“Aku mau ke pesta ulang tahun teman haha” ucap Matsuri mengaitkan tali sepatu wedges nya. Kemudian hening~

“Matsuri-chan ..”

“nee?”

Kemudian Yukata mengeluarkan sebuah gelang bertuliskan mantra seperti yang Matsuri kenakan

“Pakai ini … gelangmu sudah mulai hilang mantranya” ucap Yukata

“Bagaimana kau akan memasangnya Yukata…sedangkan ini tidak dapat dilepaskan” ucap Matsuri.

“Kemarikan tanganmu..” Yukata mengelus gelang itu kemudian gelang itu bersinar dan terlepas…

“Kenapa kau melepaskannya dengan begitu mudah?” Tanya Matsuri dengan raut kesal

“Tentu saja… inikan sengaja diatur tidak dapat kau lepas…” ucap Yukata kemudian memasangkan gelang baru ke Matsuri

“Huaahahhh curang~” rengek Matsuri

“Hmm…” Yukata tersenyum menatap Matsuri

“Nee aku pergi dulu ne … terima kasih untuk gelangnya” ucap Matsuri kemudian berbalik.

“Nee … Matsuri”

Matsuri berbalik melihat Yukata menatapnya dengan khawatir

Doushite?

“Gelang itu tidak mencegah kekuatanmu seperti yang awal… gelang itu membantumu mengatur kekuatanmu … tapi, itu akan lebih membantumu… jadi hati-hatilah” ucap Yukata

Matsuri menatap Yukata kemudian tersenyum dan memeluknya

“Terima kasih Yukata….terima kasih sudah menjaga aku yang menyusahkanmu ini…” ucap Matsuri “jangan terlalu khawatir aku janji aku akan baik-baik saja ne…” Matsuri melepas pelukannya kemudian mengacungkan jempol dan tersenyum lebar

“Jaa aku pergi dulu nee…!” Ucap Matsuri,

Kemudian keluar dari rumah ….

“Yukata ….” panggil Kakashi, Yukata menoleh kebelakang

“Ada apa?”

“Kau mau makan ramen?” Tanyanya

“Hmm boleh saja sih…” ucap Yukata “sebentar aku ambil jaket dulu kau tunggu disini ne..”

Dibalik maskernya Kakashi tersenyum menatap gadis yang berlari mengambil jaketnya… tanpa disadari dia sudah jatuh hati pada gadis itu,

Yah kau tau cinta itu menyakitkan untuk beberapa alasan…meski begitu manis tapi akan terasa pahit bila cinta itu tak terbalas… hmm

~**~

Pasangan Gaamatsu kita sudah sampai dan memasuki restoran.

“Wah akhirnya pasangan Gaamatsu datang juga… ayo masuk…” ajak Ino dengan senyuman

Awalnya pasangan Gaamatsu kita ini duduk bersebelahan namun, keduanya berpisah karena Gaara bermain kartu dengan yang lainnya. Dan akhirnya Matsuri memakan makanannya disebelahnya Kiba menatapinya dengan senyum penuh arti merasa aneh Matsuri mulai menoleh kearah Kiba

“Ohh hey Kiba … kau tidak main kartu?”

“Tidak aku tidak bisa main kartu” ucap Kiba sambil menyeruput teh ocha nya ..

Pukul 9 lewat pembicaraan mereka Makin seru. Mereka berbicara dengan candaan tidak menyadari bahwa Gaara menatap Kiba dengan tatapan kesal

“Nee.. Kiba apa benar kau ini lebih muda 2 tahun dikelas?” Tanya Matsuri penasaran dengan gosip

“Hmm benar… hahaha ibuku memasukanku langsung ke tk jadinya kecepatan haha” ucap Kiba

“Hmm begitukah. . .” Lalu Matsuri bernostalgia atas kelakuan Kiba yang menganggapnya lebih kecil dan semena-mena kemudian terasa dihatinya kesal..

“Hmm Kiba… kaukan lebih muda 2 tahun ne… itu artinya aku ini senpaii kan? Yakan yakan?” Ucap Matsuri sambil memukul punggung Kiba

“Iya, lalu kenapa?” Tanya Kiba sambil menyeruput ochanya lagi

“Karena aku senpaiimu bisakah kau perlakukan aku sebagai senpaii?” Ucap Matsuri sambil menatap sengit

“Hah? Kalau begitu bertingkah lakulah sebagai senpaii..” ucap Kiba membuat Matsuri frustasi

“Memang aku kekanakan?” Tanya Matsuri bingung sambil menunjuk dirinya

“Ya iyalah ! ” seru Kiba diikuti ketawa terbahak-bahak.. lalu Matsuri memukul pundak Kiba kesal dilanjuti tawa dari teman semejanya

“Heeeeee~” Matsuri menyelonjorkan kepalanya kemeja dan matanya tinggal 5 watt artinya setengah tidur.

“Wah Matsuri-chan sudah tertidur heh?” Ucap Tenten

“Iya dia cepat sekali tertidur…” ucap Pakura

“Biarkan aku antar dia pulang” ucap Kiba berdiri berpose akan mengkat Matsuri.

“biar aku saja” ucap Gaara dingin kemudian mengusap punggung Matsuri

“Matsuri bangunlah…” ucap Gaara lembut

“sedaritadi kau hanya bermain kartu dan mengabaikannya” ucap Kiba

“Mau aku mengabaikannya atau tidak itu bukan urusanmu” Gaara menatap Kiba tajam sedangkan seruangan itu hanya bengong melihat kejadian itu.

“Hmmm bukankah kau mengabaikannya…” ucap Kiba kesal dan membalas tatapan tajam Gaara

“Memang kau siapa?” Ucap Gaara dengan nada sinis.

“Aku Inuzuka Kiba, kelas A” balas Kiba dengan lebih sinis

“Oi Sasuke – kun Naruto bagaimana ini …. tidakkah kalian akan menghentikan 2 orang itu?” Bisik Sakura pada kedua temannya yang sepertinya tidak berniat ikut campur.

“Nnnn… ohhh Gaara kau sudah selesai mainnya ne..” ucap Matsuri setengah sadar.

“Ayo kita pulang…” ucap Gaara kemudian.

“Hmmm aku tidak bisa berdiri… gendong” ucap Matsuri manja sepertinya ia masih dalam mimpi. Kiba menatap Matsuri agak tidak percaya

“Kau ini ada-ada saja…” ucap Gaara kemudian menggendong Matsuri dengan cara bridal style.

“Ino… aku minta maaf harus pulang duluan” ucap Gaara kemudian Ino yang sedaritadi melongo menatap kejadian itu hanya mengangguk dan tertawa kecil.

Lalu Gaara kembali menatap Kiba tajam.

“jangan berlagak… seperti Matsuri itu milikmu camkan itu” ucap Gaara dingin dengan tatapan tajam kearah Kiba.

Seluruh ruangan itu terdiam atau hening

“Aku kesal dengannya, kau tau gayanya tadi benar-benar selangit Shit!” ucap Kiba

“Su-sudahlah Kiba-kun” ucap Hinata kemudian Kiba mengacak rambutnya

“Okay terima kasih kami-sama mereka tidak berkelahi” ucap Sakura.

“Lagipula kalau berkelahi juga…Kiba kan tidak lemah-lemah juga dia itukan hanya tidak ingat apapun” ucap Naruto dan dihadiahi ketokan dari Sakura

“Justru itu masalahnya baka!” Seru Sakura menyengkram baju Naruto.

“Berhenti mencengkramnya Sakura” ucap Sasuke kemudian

“Kenapa Sasuke-kun”

“Ada apa teme…”

“Satu…jangan terlalu bodoh, dobe… dua aku tidak suka kau mencengkramnya begitu Sakura” ucap Sasuke.. ‘karena kalian terlalu dekat’ lanjut Sasuke dalam hatinya

“Apaan sih teme…lagi pms ya” ucap Naruto

“Diamlah kau dobe” ucap Sasuke, Sakura menatap Sasuke bingung…

~tbc~

2 thoughts on “FROZEN (Chapter 8)

  1. wow aku baru ketemu nih fanfic. aku suka, tapi cara kamu mendeskripsikannya agak membuat ku bingung. aku tunggu kelanjutannya

Leave a comment